Jumat, 14 Desember 2012

biosintesis kolesterol


biosintesis kolestrol dibagi dalam tiga tahap deretan reaksi pembentukan antara lain :
1.     Pembentukan senyawa intermediate mevalonat.
Diawali dengan reaksi pengabunggan 2 molekul asetil-SKoA, yang dikatalis oleh enzim tiolase, dan dihasilkan asetoasetil-SKoA. Selanjutnya, asetoasetil-SKoA bereaksi dengan 1 molekul asetil-SKoA lagi membentuk senyawa β-OH, β-CH3-SKoA (HMG-SKoA). Reaksi ini dikatalis oleh enzim HMG-SKoA sintesis. Akhirnya HMG-SKoA direduksi oleh NADPH + H+, yang dikatalis oleh enzim HMG-SKoA reduktase, dan terbentuklah mavelonat.
      
2.     Pembentukan kolestrol (sterol)
Perubahan mevalonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenosterol, berlangsung melelui pembentukan dua senyawa intermediate, berturut-turut berupa senyawa unit isoprenoid dan skualen. Kolestrol diturunkan dari lenosterol melalui pembentukan senyawa intermediate berupa senyawa 14-desmetillano-sterol, zimosterol, ∆7, ∆24 –kolestadienol, desmosterol dan pada akhirnya terbentuklah kolestrol.

3.     Pembentukan kolestrol dari skualin
Pada tahap terakhir proses biosintesis kolestrol, skualin bereaksi dengan oksigen menghasilkan skualin-2,3-epoksida. Reaksi ini dikatalis oleh skualin monooksigenase. Selanjutnya skualin-2.3-epoksida mengalami proses suklisasi, yang dikatalis oleh enzim skualin epoksida lanosterol-siklase, menghasilkan lenosterol. [erubahan linosterol menjadi kolestrol berlangsung dengan pelepasan tiga gugus metal (dua atom karbon nomor empat dan satu dari atom karbon nomor 14), reduksi ikatan rangkap dari rantai samping kolestrol, dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi-8,9 ke posisi-5,6 dalam cincin B. perubahan linosterol dapat berlangsung melalui salah satu dari dua jalur reaksi, yaitu melalui pembentukan desmoserol atau melalui 7-dehidroksikolestrol.

1 komentar:

  1. apakah ada perbedaan kolesterol yang dihasilkan oleh jalur isoprenoid dan jalur skualen??

    BalasHapus